Bunglon adalah hewan reptil yang unik dan sering jadi perhatian dalam tur keanekaragaman hayati (biodiversity tour). Mereka terkenal karena kemampuannya mengubah warna kulitnya untuk berkamuflase dan berkomunikasi dengan bunglon lain. Namun, mereka juga menarik dari segi makanan, kebiasaan, dan umurnya.

Bunglon adalah pemakan serangga (insektivora). Mereka memakan berbagai jenis serangga seperti jangkrik, lalat, dan belalang. Bunglon memiliki lidah yang sangat panjang dan cepat untuk menangkap mangsa dari jarak jauh, hampir seperti “lem” yang lengket.

Kebiasaan bunglon termasuk hidup di pepohonan (arboreal) dan mereka suka menyendiri. Saat merasa terancam, bunglon akan berubah warna untuk menyamarkan diri atau menunjukkan perasaan, seperti marah atau takut. Selain itu, bunglon sangat lambat dalam bergerak dan menghabiskan banyak waktu diam di tempat.

Umur bunglon bervariasi, tergantung spesiesnya. Beberapa bunglon dapat hidup sekitar 3 sampai 10 tahun di alam liar. Namun, jika dirawat dengan baik di penangkaran, beberapa jenis bisa hidup lebih lama.

Melihat bunglon saat tur biodiversitas bisa menjadi pengalaman menarik karena kita bisa belajar tentang kemampuan adaptasi mereka terhadap lingkungan.